Proses melamar kerja kini makin praktis berkat internet. Cukup dengan email atau platform rekrutmen, kamu sudah bisa mengirim lamaran ke berbagai perusahaan. Tapi di balik kemudahan ini, masih banyak pelamar yang gagal hanya karena melakukan kesalahan umum saat melamar kerja online. Kesalahan-kesalahan ini sering kali tidak disadari, tapi bisa membuat HRD langsung melewatkan lamaranmu tanpa dibaca.
Tidak Membaca Syarat Lowongan dengan Teliti
Salah satu kesalahan umum saat melamar kerja online yang paling sering terjadi adalah tidak membaca detail lowongan secara lengkap. Banyak pelamar langsung kirim CV tanpa memahami syarat, kualifikasi, atau dokumen yang dibutuhkan. Akibatnya, lamaran jadi tidak relevan dan langsung diabaikan. Pastikan kamu membaca seluruh deskripsi pekerjaan dan mengikuti instruksi yang diberikan perusahaan.
Menggunakan CV dan Surat Lamaran yang Sama untuk Semua Perusahaan
Setiap lowongan punya karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Tapi sayangnya, masih banyak yang mengirimkan CV dan surat lamaran yang sama ke semua perusahaan. Ini menunjukkan kurangnya usaha dan bisa terkesan asal-asalan. Sebaiknya sesuaikan isi surat lamaran dengan posisi yang dilamar dan tonjolkan pengalaman atau keterampilan yang paling relevan.
Alamat Email yang Tidak Profesional
Masih menggunakan email seperti cutie_boy123@email.com? Ini saatnya ganti. Alamat email yang tidak profesional adalah kesalahan umum saat melamar kerja online yang bisa merusak citra kamu di mata HRD. Gunakan alamat email yang mengandung nama asli, misalnya: namadepan.namaakhir@email.com.
Subjek Email Kosong atau Tidak Jelas
Kalau kamu melamar lewat email, subjek adalah hal pertama yang dibaca HRD. Subjek kosong atau sekadar “Lamaran Kerja” tanpa info posisi jelas bisa bikin lamaranmu terselip atau terlewat. Tulis subjek yang jelas, contohnya: Lamaran Posisi Social Media Specialist – Anisa Putri.
Tidak Menyertakan Dokumen yang Diminta
Setiap lowongan biasanya meminta dokumen tertentu, seperti CV, portofolio, ijazah, atau transkrip nilai. Tapi sering kali pelamar lupa melampirkannya. Ini bisa jadi kesalahan umum saat melamar kerja online yang fatal. Selalu cek ulang dokumen sebelum menekan tombol “kirim”.
Salah Format File dan Penamaan Dokumen
File dengan nama seperti Document1.pdf atau CV Final Fix Fix.pdf menunjukkan kamu tidak profesional. Gunakan penamaan file yang rapi dan jelas, seperti CV_RahmatHidayat.pdf. Selain itu, pastikan file dalam format PDF agar mudah dibuka di berbagai perangkat.
Terlalu Cepat atau Terlalu Banyak Follow Up
Mengikuti perkembangan lamaran itu wajar, tapi jika dilakukan terlalu sering atau terlalu cepat setelah mengirimkan lamaran kerja melalui email, justru bisa membuat HRD merasa tidak nyaman. Tunggu setidaknya 5–7 hari sebelum melakukan follow-up, dan lakukan dengan sopan serta profesional.
Melamar kerja online memang memudahkan proses pencarian kerja, tapi kamu tetap perlu memperhatikan banyak hal agar tidak terjebak dalam kesalahan umum saat melamar kerja online. Mulai dari hal kecil seperti alamat email, format file, hingga kesesuaian lamaran dengan posisi yang dilamar, semuanya punya peran penting. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, peluang kamu untuk dipanggil interview dan diterima kerja akan semakin besar.
Leave a Reply