Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menjadi salah satu sektor bisnis dengan perputaran cepat dan permintaan tinggi, terutama di sektor makanan dan minuman ringan. Namun, di balik tingginya permintaan, bisnis FMCG juga memiliki tantangan besar, mulai dari distribusi, konsistensi kualitas, hingga persaingan merek.
Muhammad Ali Rohmatullah, CEO Dapur Barokah Group, merupakan pelaku usaha muda yang berhasil menembus pasar FMCG nasional lewat produk makanan ringan olahan ikan. Di usia 23 tahun, ia telah membuktikan bahwa generasi muda mampu membangun bisnis berskala luas dengan strategi yang tepat. Kepada media, Ali membagikan sejumlah tips berbisnis FMCG bagi pemula.
Mulai dari produk yang dibutuhkan pasar
Ali menyarankan agar pelaku usaha merancang produk berdasarkan kebutuhan pasar. Dalam kasusnya, ia melihat potensi ikan lokal yang belum dimaksimalkan, lalu mengolahnya menjadi camilan modern seperti basreng ikan yang renyah dan tidak amis. “Kami ingin menjawab kebutuhan pasar akan camilan sehat, praktis, dan berbahan dasar lokal,” ujarnya.
Perhatikan proses produksi yang efisien
Salah satu tantangan utama bisnis FMCG adalah memastikan stok tersedia secara konsisten. Ali mengaku sejak awal fokus membangun sistem produksi yang terukur dan efisien. Mulai dari standarisasi resep, pemilihan bahan baku, hingga pelatihan tenaga kerja lokal, semuanya harus berjalan sesuai standar. “Kualitas harus terjaga meskipun produksi terus bertambah,” katanya.
Bangun branding sejak awal
Menurut Ali, produk FMCG sangat bergantung pada persepsi konsumen. Oleh karena itu, membangun brand yang kuat menjadi langkah penting. Ia memilih desain kemasan yang menarik, menggunakan logo khas, serta menyusun narasi merek yang mudah diingat. “Brand bukan cuma soal logo, tapi cerita dan kesan yang ingin kita sampaikan ke pelanggan,” jelasnya.
Maksimalkan distribusi digital
Dengan modal terbatas, Ali memaksimalkan distribusi digital sebagai jalur utama penjualan. Ia memanfaatkan marketplace, media sosial, dan reseller untuk menyebarkan produk ke berbagai kota. Strategi ini membantunya menekan biaya logistik sekaligus menjangkau pasar yang lebih luas. “Lewat digital, kita bisa hadir di seluruh Indonesia tanpa harus punya toko fisik,” ungkapnya.
Lakukan inovasi secara berkelanjutan
Industri FMCG sangat dinamis. Ali menekankan pentingnya inovasi, baik dari sisi produk maupun strategi pemasaran. Ia rutin menciptakan varian baru dan mencoba pendekatan promosi yang berbeda, mulai dari kolaborasi dengan kreator konten hingga kampanye tematik. “Kalau kita stagnan, produk akan cepat dilupakan,” ujarnya.
Bangun tim kerja yang solid dan visioner
Pertumbuhan bisnis FMCG memerlukan tim yang tangguh dan punya visi jangka panjang. Ali membentuk tim dari kalangan muda dengan semangat kolaboratif dan terbuka terhadap perubahan. Ia juga membiasakan evaluasi rutin dan pembagian tugas yang jelas. “Bisnis sebesar apa pun tidak bisa dijalankan sendirian,” tegasnya.
Edukasi pasar dengan cara kreatif
Salah satu misi Ali adalah mengajak masyarakat mengonsumsi lebih banyak ikan. Banyak orang enggan makan ikan karena bau amis, sehingga ia berinovasi membuat camilan yang enak, tidak amis, dan praktis dikonsumsi. “Kami ingin memberi pengalaman baru bagi masyarakat untuk mengonsumsi ikan dengan cara yang menyenangkan,” jelasnya.
Bisnis FMCG menawarkan potensi besar bagi pelaku usaha, termasuk generasi muda. Namun, untuk bisa bersaing dan bertahan, dibutuhkan produk yang kuat, sistem yang terstruktur, dan kemampuan membaca kebutuhan pasar. Pengalaman Muhammad Ali Rohmatullah menjadi contoh bahwa dengan strategi yang tepat, produk lokal pun bisa bersaing di tingkat nasional.
Leave a Reply